Friday, October 31, 2008

Cleansing SELAMA PUASA

Bagaimana Terjadinya Proses Pembersihan tubuh Selama Puasa?


Secara fisik, puasa mengistirahatkan organ-organ yang berkaitan dengan pencernaan termasuk lambung, usus, pankreas, empedu & liver.
Liver adalah organ pencernaan yang aktifitas metaboliknya paling tinggi. Selain
berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan distributor zat -zat makanan yang
diperlukan sel-sel tubuh kita, liver juga mengendalikan keluar masuknya racun pada
tubuh kita .
Secara bertahap dengan berkurangnya kalori saat berpuasa, liver akan mengubah
glikogen (cadangan energi dari karbohidrat yang disimpan oleh hati) menjadi glukosa
dan energi.
Dengan berkurangnya jumlah glikogen karena puasa, maka tubuh akan menggunakan protein dalam otot sebagai penghasil glukosa dan energi dengan cara mengubah protein menjadi asam-asam amino lebih dulu. Asam lemak digunakan paling akhir setelah energi dari protein mulai menipis. Seperti protein, lemak juga diubah dulu menjadi keton sebelum menjadi energi yang dapat digunakan otak. Proses ini disebut ketosi.


Saat berpuasa, ketosis merupakan adaptasi tubuh untuk mencegah kekurangan
protein akibat pembakaran. Pembentukan keton baru dimulai pada hari ketiga, sehingga sebagian orang merasakan pusing.
Untuk melakukan penghematan energi, tubuh secara reflek mempertahankan diri
dengan melakukan pengurangan beban, yaitu mulai melakukan pengurasan zat -zat
bersifat racun bahkan yang sudah jauh merasuk ke dalam sel-sel tubuh yang paling
dalam, dan juga ampas-ampas metabolisme seperti timbunan lemak, sel-sel aus,
jaringan yang rusak, tumor dan berbagai bentuk jaringan abnormal lainnya dengan
mengaktifkan organ-organ pembuangan. Proses ini disebut otolisasi, dan biasanya
mulai terjadi pada hari ketiga juga. Dalam proses ini tubuh juga akan men -stimulasi
dan mempercepat pertumbuhan sel-sel baru, pada saat protein yang diperlukan
disintesa ulang (recycle) dari sel-sel yang sudah aus. Dengan demikian kadar protein
dalam darah tetap konstan dan normal selama puasa.
Racun-racun dan ampas metabolisme yang tidak bisa direcycle dibuang oleh organ -
organ pembuangan. Dalam proses ini, beberapa gejala pengeluaran racun dapat
terlihat seperti warna urine yang lebih keruh, pengeluaran mukus atau lendir melalui
hidung (ingus), tenggorokan (riak) dan berlanjut melalui usus besar. Dengan berkurangnya ra cun dalam tubuh akan meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke
seluruh sel dan jaringan tubuh sehingga sel bisa memperbaiki diri dan meningkatkan fungsinya secara optimal
sumber : Wicaksono

No comments: